Selamat Datang

Rabu, 25 November 2015

Seni Tari Tradisional Indonesia

welcome..
SENI TARI




                                   






Tari merupakan gerak tubuh yang dilakukan secara berirama dan dilakukan pada waktu dan tempat tertentu guna untuk keperluan pergaulan, mengungkapkan sebuah perasaan, maksud, serta pikiran yang diserati dengan musik pengiring guna untuk mengatur gerakan sang penari dan juga memperkuat maksud yang akan disampaikan.
Gerakan tari sedikit berbeda dengan gerakan sehari-hari, misalnya berjalan, berlari, ataupun senam. Gerak dalam sebuah tarian bukanlah gerak yang realistis, tetapi gerak yang sudah diberi bentuk ekspresif serta sentuhan estetis.
Sebuah tarian sebenarnya adalah perpaduan dari beberapa unsur, yang disebut dengan wiraga (raga), Wirama (irama), dan juga Wirasa (rasa). Ketiga unsur tersebut dilebur menjadi sebuah bentuk tarian yang sangat harmonis. Unsur utama dalam sebuah tari adalah gerak. Gerak dalam tarian selalu melibatkan semua anggota badan si penari. Unsur-unsur tersebut dipadukan menjadi sebuah gerakan yang enak dipandang.

Jenis Tari

Jenis Tari Dibedakan berdasarkan Beberapa Kelompok

yaitu berdasarkan : 

1.    Koreografinya

2.   Jumlah Pemain dan Bentuk penyajiannya

3.   Fungsi dan Tujuannya

4.   Pola Garapannya

  1. Jenis tari Menurut Koreografinya

·         Tari tunggal ( Solo ), Tari tunggal adalah tari yang diperagakan oleh seorang penari, baik laki-laki maupun perempuan. Contohnya tari Golek ( Jawa Tengah )Tari berpasangan ( duet/pas de duex),

·         Tari berpasangan adalah tari yang diperagakan oleh dua orang secara berpasangan. Contohnya tari Topeng (Jawa Barat)

·         Tari kelompok ( Group choreography), Tari kelompok yaitu tari yang diperagakan lebih dari dua orang.

·         Tari kolosal adalah tari yang dilakukan secara massal lebih dari banyak kelompok dan biasanya dilakukan oleh setiap suku bangsa diseluruh daerah Nusantara

2. Jenis tari Menurut Jumlah pemainnya atau Penyajiannya

·         Tari tunggal adalah tari yang disajikan dan dibawakan oleh satu orang penari, baik perempuan maupun laki-laki. 

·         Tari Berpasangan adalah tari yang dilakukan oleh dua orang penari dengan karakter tidak selalu sama, tetapi yang terpenting adalah gerakannya saling berhubungan atau ada keterpaduan jalinan gerak antara keduanya, dapat ditarikan dengan sesama jenis ataupun dengan lawan jenis.

·         Tari kelompok adalah tari yang dilakukan oleh beberapa penari dimana antara satu penari dengan penari yang lain gerakannya berbeda, meskipun geraknya tidak sama tetapi gerakan tersebut ada hubungan yang merupakan jalinan untuk mencapai keterpaduan.

·         Tari massal adalah tari yang dilakukan oleh banyak penari dengan ragam gerak yang sama, dan antara penari satu dengan penari yang lain, tidak ada jalinan gerak yang saling melengkapi.

Contoh : Tari Saman

3. Jenis tari Menurut Fungsi dan Tujuannya 

·         Tari Upacara

·         Upacara keagamaan

·         contoh : Tari Sang Hyang, Gabor, Wayang Uwong, Gambuh, dan lain-lain (bali). Ngalase (Jawa Barat), Senyang (Jawa Timur), dan Seblang (Banyuwangi) Randai, Tortor (Sumatera) Tari Gantan dan Tari Huda (Kalimantan) Tari Mon dan Tari Tewadan (Papua) Tari Reko Tenda (plores) Tari Ma'gellu, Tari Pa'gellu, Tari Bissu, dan Tari Bataran (Sulawesi).

·         Upacara Kebesaran Keistanaan (Kraton) 

·         contoh : Tari Legong Kraton (Bali) Tari Bedoyo Semang (Yogyakarta), Bedoyo Kesawang, (Surakarta), Srimpi (jawa Timur), dan Beskalan (Situbondo) Gending Sriwijaya (Palembang) Tari Patudu dan Tari Pojoge (Makassar) Tari Gembu (Sumenep).

·         Upacara Penting dalam kehidupan manusia 

·         contoh : Upacara panen dirayakan dengan Tari Pakarena (Sulawesi Tenggara) dan Tari Manimbo (Toraja) Upacara Khitanan dirayakan dengan tari Sisingan (Subang) dari Tari Jaranan Buto (Blitar) Upacara Perkawinan dimeriahkan dengan Tari Beksan, Tari Lawung (Yogyakarta) Upacara kematian menggunakan Tari Ma'bodang (Sulawesi), Tari Ma'maropkha, Tari Ma'Randing (Sulawesi) Upacara maju perang menggunakan Tari Mandau (Kalimantan), Tari Karja (Sulawesi Timur).

4. Jenis Tari menurut pola garapannya
A. Tari traisional 
·         Tari Tradisional adalah tari yang sudah mengalami suatu perjalanan sejarah yang cukup lama dan selalu pola kepada kaidah-kaidah tradisi yang telah ada. Tari tradisional berdasarkan atas nilai artistik garapannya dapat dibedakan menjadi dua
·         Tari rakyat (tari tradisi rakyat) yaitu tarian yang lahir atau berasal juga hidup dan berkembang di kalangan rakyat atau sekelompok masyarakat.
·         Tari klasik (Tari Tradisi Klasik) adalah tarian yang bernilai artistik tinggi dan mempunyai standar atau norma yan cukup kuat sehingga ada pembakuan gerak dan mengandung konsep simbolik dan filosofis.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqArGJSEiiPaT9hXMU_S1BhqL44hIrvEdBLYkvC7pDMCPxz0pb3ewhAQczunOBVtw4HxYvRyhMixNokJ1zxCeZatGIN53nlBPM1QH2ZNTz4nuGj0XVvEiNlZwpdZjt0aLFx5PH1Q-A8YRx/s640/srimpi2.jpg
Contoh : Tari Srimpi
B. Tari Kreasi
Tari Kreasi merupakan tari yang timbul karena adanya keinginan untuk mengolah, mencipta, ataupun mengubah gerak yang menjadi dasarnya. Tari Kreasi merupakan media yang membuka kebebasan kepada seniman-seniman tari di dalam mencari kemungkinan-kamungkinan baru di bidang seni tari.
Contoh : Tari Yele Fulang
Description: http://www.indonesiakaya.com/assets/imagesweb/_images_gallery/Tari-Yele-Fulang-foto-1.jpg

Jika ditinjau dari jenisnya, tari digolongkan menjadi beberapa macam, diantaranya sebagai berikut.

A. Tari Tradisional
Description: tari tradisional
Tari tradisional adalah sebuah bentuk tarian yang sudah ada sejak zaman dulu dan diwariskan secara turun temurun hingga saat ini. Tarian tradisional biasanya memiliki nilai filosofis, simbolis serta relegius. Semua aturan dari ragam gerak tari tradisional, busana, formasi serta tata riasnya sampai saat ini tidak banyak berubah.
B. Tari Tradisional Klasik
Description: tari tradisional klasik
Tari tradisional klasik merupakan sebuah tarian yang dikembangkan oleh para penari dari kalangan bangsawan istana. Aturan dari tarian ini biasanya bersifat baku atau dengan kata lain tidak boleh diubah lagi. Gerakannya yang anggun serta busananya cenderung mewah menambah nilai tersendiri pada jenis tarian yang satu ini. Namun tarian ini biasanya berfungsi sebagai sarana dalam upacara adat ataupun untuk menyambut tamu kehormatan. misalkan Bedhaya Srimpi (Jawa Tengah), Tari Topeng Kelana (Jawa Barat), Pakarena dan pajaga (Sulawesi Selatan), Sang Hyang (Bali).
 C. Tari Tradisional Kerakyatan
Description: tari kerakyatan
Tarian yang satu ini tumbuh dan berkembang di kalangan rakyat biasa. Gerakannya yang cenderung mudah ditarikan secara bersamaan dan juga iringan musiknya yang bertalu-talu. Busana yang digunakan juga relatif sederhana. Tarian ini biasanya ditarikan ketika ada perayaan yang dijadikan sebagai tari pergaulan. Misalnya payung (Melayu), Jaipongan (Jawa Barat), Lilin (Sumatera Barat)
 D. Tari Kreasi Baru
Description: tari kreasi baru
Tarian ini merupakan sebuah tarian yang cenderung lepas dari standar tarian yang baku. Biasanya lebih merujuk pada kreasi dari para penata tari dan pastinya tetap memelihara nilai artistiknya. Tari kreasi baru sampai saat ini masih terus berkembang, baik sebagai penampilan utama maupun sebagai tarian latar dengan tambahan iringan musik yang semakin bervariasi, sehingga munculah istilah tari modern. Secara garis besar, tari kreasi baru ada dua macam yaitu.
1. Tari Kreasi Baru yang Berpola Tradisi
Yaitu tari kreasi yang dalam pembuatannya dilandasi oleh beberapa kaidah dari tari tradisi, baik dalam musik/karawitan, koreografi, tata rias seta busana, maupun cara pementasannya. Meskipun merupakan tari hasil dari pengembangan, tetapi tetap menjaga dan tidak menghilangkan nilai esensi tradisionalnya.
      2. Tari Kreasi Baru Tidak yang Berpola Tradisi
Tari Kreasi yang dalam proses pembuatanya lepas diri dari beberapa pola tradisi baik dalam hal musik, koreografi, tata rias serta busana, maupun cara pementasannya. Meskipun tarian ini tidak menggunakan pola-pola yang ada dalam tarian tradisi, namun juga tak sepenuhnya seperti itu dan terkadang ada yang menggunakan unsur tradisi di dalamnya, tapi sebagai tambahan dan bukan yang inti.

E. Tari Kontemporer

Description: tari kontemporer
Gerakan dari tari kontemporer biasanya berbentuk simbolik dan juga terkait pada koreografi yang bercerita dengan gaya yang unik dan penuh penafsiran. Biasanya diperlukan wawasan khusus untuk menikmati jenis tari yang satu ini. iringan musik yang digunakan juga banyak yang kuarang lazim digunakan sebagai lagu pengiring, baik lagu yang sederhana samapi lagu yang menggunakan program musik komputer seperti Flutyloops.
Jika ditinjau dari segi koreografinya, jenis tari dibedakan menjadi beberapa macam dan diantaranya sebagai berikut.
A. Tari Solo (Tunggal)
Description: tari golek
Tari tunggal merupakan sebuah tarian yang hanya diperagakan oleh seorang penari saja, baik laki-laki ataupun perempuan. Misalkan tari Golek yang berasal dari Jawa Tengah.
  B.Tari Duet/Berpasangan
Description: tari topeng
Tari berpasangan merupakan sebuah tarian yang diperagakan oleh dua orang secara berpasangan (laki-laki dan perempuan). Misalkan tari Topeng yang berasal dari Jawa Barat.
C. Tari Kelompok ( Group choreography)
Description: tari kelompok
Tari kelompok merupakan sebuah tarian yang diperagakan oleh beberapa orang atau kelompok.
Dalam sebuah pertunjukkan tarian (terutama tari kelompok), ada beberapa pola yang digunakan sebagai dasar dari gerakan agar terlihat rapi dan indah, diantaranya sebagai berikut:
1. Pola vertikal
Pada pola vertikal ini, para penari akan membentuk formasi sebuah garis vertikal, yaitu garis yang lurus dari arah depan ke belakang ataupun sebaliknya.

2. Pola Horizontal
Pada pola horizontal ini, para penari akan membentuk formasi sebuah garis horizontal, yaitu garis yang lurus dari arah samping kanan ke arah samping kiri dan sebaliknya.

3. Pola diagonal
Pada pola diagonal ini, para penari akan membentuk formasi sebuah garis menyudut ke arah kanan maupun kiri.

4. Pola melingkar
Pada pola melingkar ini, para penari akan membentuk formasi lingkaran.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar